Pengalaman Seru bersama teman sekantor selama tiga hari dua malam menjelajahi kawasan Pangandaran (Pantai Timur dan Taman Laut Pangandaran), Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pananjung, pantai Batu Hiu, pantai Batu Karas dan Green Canyon (Cukang Taneuh). Menginap satu malam di Pangandaran dan semalam di pantai Batu Karas, dengan berbagai macam aktivitas dan kegiatan, menyatukan hubungan kerja lebih harmonis lagi setelah kembali ke dunia kerja sehari-hari.
Kisah perjalanan selama tiga hari ini sebagai acuan dan ilustrasi untuk Paket Wisata Green Canyon - Pangandaran 3N2D. Kami sajikan informasi perjalanan pertema kegiatan dan bisa menjadi panduan rencana agenda wisata anda selama di Pangandaran hingga Green Canyon.
1# Selama Perjalanan Jakarta - Pangandaran
Perjalanan Jakarta - Pangandaran, dimulai dari hari Jum'at pagi. Perjalanan selama kurang lebih delapan jam kali ini sangat menyenangkan dan tidak membosankan, karena ada team kreatif dari kantor yang mengemas berbagai permainan dan kuis yang melibatkan semua penumpangnya. Seruuuu dan pecah.. banjir hadiah, banjir tepuk tangan dan tawa canda meriah.
Karena mempertimbangkan agar bisa tetap menjalankan shalat Jum'at buat peserta yang Muslim, perjalanan akan berhenti untuk istirahat di Liwet Asep Stoberi Nagrek, makan siang dan sekaligus shalat Jum'at di Nagrek. Persis menemukan lokasi rumah makan yang lengkap dengan semua itinerary kita. Meski berwisata tetapi tetap menjalankan perintah Tuhan yang utama.
2# Semalam di Pangandaran
Selepas Magrib rombongan sudah masuk gerbang Pangandaran, dan langsung menuju penginapan untuk istirahat dan mengumpulkan energi persiapan acara besoknya yang cukup padat dan menguras energi. Kami memilih Hotel Arnawa Pangandaran, yang memenuhi syarat kenyamanan untuk pelayanan dan fasilitas dan sanggup menampung cukup banyak pengunjung.
Berenang malam, sebelum istirahat.. sepertinya tidak bisa begitu saja mengabaikan beningnya air kolam renang, menceburkan badan yang penat sepertinya adalah satu-satunya pilihan yang bijak dari pada langsung terlelap di keheningan malam.
3# Menyongsong pagi di Pantai Timur Pangandaran
Selepas subuh, beberapa orang dari seluruh rombongan bergegas menuju Pantai Timur Pangandaran. Tidak seluruhnya mengikuti acara jalan pagi ini, dan lebih memilih terlelap dibalik selimut hangatnya. Tidak menjadi soal, karena seluruh rangkaian kegiatan dibikin sesantai mungkin dan peserta berhak untuk memilih bagian mana yang akan diikuti atau tidak.
di Pantai Timur Pangandaran, tidak saja mendapatkan pemandangan elok saat mentari pagi sedang menyembul pelan dari peraduannya, juga menyaksikan aktivitas para nelayan Pangandaran yang sudah mulai beraksi mempersiapkan jaring dan mengumpulkan ikan di tepian pantai.
4# Mengarungi Samudra Pangandaran
Setelah sarapan pagi di Hotel, semua peserta nampak lebih bugar dan segar dengan istirahat yang nyaman dan cukup. Lengkap dengan pakaian lebih santai tapi tetap terlindung oleh cream tabir surya untuk menjaga kulit tersengat matarahi langsung, dan karena satu hari ini lebih banyak diluar ruangan untuk aktivitas yang lebih seru.
Agenda pertama adalah menyusuri Pantai Timur Pangandaran dengan perahu wisata. Alhamdulillah cuaca cukup bersahabat, langit biru cerah dan laut dalam kondisi lebih jernih. Jika sebelumnya hujan, kondisi kejernihan air laut akan terpengaruh secara langsung, agak keruh dan mempengaruhi keindahan panorama underwater.
5# Snorkeling di Taman Laut
Beberapa spot unik di sepanjang Pantai Timur kami kunjungi, seperti Batu Layar dan Batu Buaya sebagai salah satu fenomena alam yang cukup unik, batuan yang terkikis oleh angin dan ombak laut sehingga menyerupai bentuk tertentu yang kita kenal. Tapi jelas bahwa di perairan ini tidak ada Buaya beneran..sooo.. jangan kuatir yaa..
Setiap perahu wisata yang beroperasi di pantai Pangandaran, sudah melengkapi perlengkapannya untuk aktivitas Snorkeling. Tiap orang akan mendapatkan Life Jacket, Gogle dan Snorkel, dibayarkan dengan satu paket lengkap Pangandaran Underwater.
Pada awalnya sih, beberapa orang agak ragu-ragu.. bener neh mau nyebur di tengah-tengah perairan? amankah? bagaimana kalo ada hiu? buaya? hehheehe tapi begitu satu dan dua orang berani memulai, lebih-lebih mulai dikerumuni oleh ikan-ikan hias berbagai ukuran dan warna. Satu persatu menyusul meninggalkan perahu yang kosong penumpangnya.. asiikkkk euyyy.. seumur-umur belum pernah berenang bareng ikan-ikan... layaknya Deni Manusia Ikan kita...
6# Jelajah Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran
Tak cukup mudah mengajak mereka yang asik berenang dan menyelam mengamati ikan dan pemandangan bawah laut Pangandaran. Tapi masih cukup banyak aktivitas dan destinasi lainnya yang harus dikunjungi hari ini sesuai rencana. Meski terasa enggan, akhirnya terkumpul juga di perahu masing-masing. Empat perahu kembali menyalakan mesin dan melaju, bukan untuk kembali ke hotel tapi berlabuh di pantai pasir putih Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran.
Selanjutnya kita akan memasuki kawasan konservasi satwa liar, melalui pintu masuk Gua Parat. Gua yang terbentuk oleh proses alam yang disebut Gua Karst. Perlengkapan penerangan untuk memasuki gua juga sudah dipersiapkan, dan perjalanan dipandu oleh Kang Diran yang mengenal seluk beluk gua berikut sejarah historisnya. Berbagai macam pertanyaanpun bergulir deras dari para rombongan, dan dijawab satu-persatu agar tidak jadi penasaran lagi..
Tidak saja hanya gua Karst, tapi gua-gua Jepang peninggalan sejarah perang dunia kedua juga cukup banyak tersebar di area TWA dan Cagar Alam Pananjung. Sejarah kerajaan dan masuknya Islam melengkapi khazanah pengetahuan baru tentang Pangandaran, juga dengan kehidupan satwa liar yang secara langsung dan lebih dekat dengan pengunjung, memudahkan kami mengabadikan dengan kamera pocket atau kamera hp masing-masing.
7# Pantai Ganas Yang Elok di Batu Hiu
Perjalanan berikutnya adalah menuju Batu Karas, untuk check in penginapan. Tapi diantara perjalanan Pangandaran - Batu Karas, kita tidak akan melewatkan destinasi yang tak kalah ciamiknya dengan pantai-pantai yang lain, pantai Batu Hiu namanya. Ombak pantai Batu Hiu terkenal ganas, cukup tinggi dan deras bergulung menerjang tajamnya batuan karang padas di sepanjang garis pantainya.
Pantai yang tidak aman untuk berenang, tapi sangat nyaman untuk bersantai dan berphoto selfie atau groupie. Tengah hari tepat matahari memancarkan teriknya, gerah dan panas. Tapi karena sekeliling pantai Batu Hiu cukup teduh, suasana siang enak pas banget nongkrong di warung-warung dan menikmati makan siang atau sekedar menikmati satu buah kelapa segar.
di Pantai Batu Hiu, tidak benar-benar nyata ada Hiu disini. Diambil namanya karena ada beberapa batu karang karena proses pengikisan menampakkan dirinya mirip dengan sirip ikan hiu, dan akhirnya diabadikan dalam sosok patung Hiu dengan mulut menganga lebar, sekaligus sebagai pintu masuk lokasi yang unik.
8# Bersama Penyu di Pelestarian Biota Laut Batu Hiu
Setelah cukup nyaman bersantai di pantai, semua rombongan bergerak dengan jalan kaki tidak lebih dari 500 meter menuju Pusat Penangkaran Penyu Batu Karas yang diwadahi oleh Kelompok Konservasi Biota Laut - Batu Karas.
Rombongan ditemui langsung oleh pendiri serta inisiatornya, Pak Didin dan berdialog seputar sejarah pendiriannya hingga visi kedepannya untuk pelestarian biota laut. Diakhir diskusinya pak Didin mempersilahkan semua orang untuk memegang dan berfoto langsung dengan beberapa penyu pilihan yang aman untuk bertemu dengan manusia.
9# Malam ke Dua di Pantai Batu Karas
Malam kedua di Batu Karas, sengaja kita memilih penginapan di Pondok Cowet, Batu Karas. Suasananya jelas beda dengan Pangandaran yang ramai dengan hiruk pikuk penggiat pariwisata Indonesia. Malam hari di pantai Batu Karas sangat hening dan sepi, untuk keperluan makan malam saja jika kita tidak memesan sebelumnya beberapa restauran yang buka disiang hari sudah tutup. Tapi malam ini kita punya rencana sendiri dengan sajian barbeque untuk santap malam di Batu Karas.
Pantai Batu Karas juga dikenal sebagai pantainya para pemburu ombak, bahkan sudah menjadi pemandangan umum di areal pantai para remaja lokal bahkan anak-anak sudah menenteng papan selancar dan sangat lihai memainkan keseimbangannya diantara pusaran ombak Batu Karas.
10# Body Rafting Green Canyon
Jangan lupa sarapan, pesan yang sangat penting sebelum melakukan aktivitas body rafting di Green Canyon. Saat perut kosong, sangat memungkinkan terserang kram perut saat berlama-lama dengan air dingin di sungai Cijulang. Dan pagi ini di Villa Pondok Cowet kami sudah mulai aktif dari jam 06.00 dini hari dengan pembuka kegiatan, sarapan pagi nasi goreng ceplok telor... sedaapppnyaa... hehhe
Rombongan meninggalkan penginapan dan sekaligus check out menuju parkir timur Green Canyon, memilih perlengkapan safety yang cocok, mendengarkan briefing teknis tentang keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas body rafting dan masing-masing kelompok diantar dengan mobil pickup menuju hulu sungai Cijulang di titik start Guha Bau.
Hampir seharian semua bergembira dari hulu hingga sampai ke Green Canyon, berbagai aksi loncat, menerjang jeram dan riam serta tentu saja berfoto-foto. Tanpa kamera, tentu saja aktivitas Body Rafting akan bisa ditempuh lebih cepat dari jadwal yang seharusnya. Tapi siapa yang bisa nahan tidak ber selfie atau groupie di panorama cantik diantara lembah hijau Green Canyon... keren dan asik mas.. foto-foto...foto-foto... dan jadwal bergeser dari yang seharusnya...
11# Penutup Kegiatan di Banyu Sagara
Setengah hari bertempur dengan adrenalin dan sejuknya air sungai Cijulang sudah pasti menguran tenaga dan energi. Setelah kembali ke dermaga Cisereuh, semua rombongan bersih-bersih dan berganti pakaian dan siap kembali ke Jakarta. Setelah makan siang dengan menu lokal di rumah makan Banyu Sagara, usai juga perjalanan yang menyenangkan selama tiga hari di Pangandaran hingga Green Canyon... sampai jumpa di petualangan berikutnya... salam...
Posting Komentar
Silahkan Booking melalui formulir komentar dibawah ini, dan jangan lupa tinggalkan alamat e-mail atau
kontak telepon/WA +62 83-878-300-500 untuk segera bisa kami hubungi.